Meskipun keterlibatan wanita Jepang dalam industri tembikar Jepang sudah berabad-abad lamanya, terutama sebagai seniman dekoratif untuk perlengkapan minum teh ataupun melakukan tugas-tugas lainnya, namun mereka tidak dilibatkan langsung dalam proses pembakaran walaupun hanya sekedar membantu. Pasca perang Jepang melihat lebih banyak kesempatan yang muncul bagi perempuan dalam pendidikan lanjutan dengan banyaknya perempuan yang belajar ke sekolah seni dan fasilitas pelatihan lainnya, baik di Jepang maupun di luar negeri. Mereka berhasil mengembangkan dunia kreatif serta mengintegrasikannya ke dalam seni keramik dan patung, dengan tetap mempertahankan estetika Jepang yang sebenarnya.

Dari pertengahan 50-an mereka mulai membangun diri sebagai seniman studio tembikar yang independen. Generasi keramik wanita Jepang masa kini telah benar-benar muncul dengan karya-karya asli dan inovatif yang dapat menyatukan gaya kontemporer dengan teknik tradisional serta membuka cakrawala baru dalam seni Jepang.

Cornucopia 05-XIII – Tashima Etsuk (Patung keramik Jepang, 2005)