Rumah dengan kondisi panas dan pengap tentu membuat tidak nyaman dan betah penghuninya. Kondisi ini makin diperparah saat musim atau cuaca panas tiba. Banyak penghuni rumah menganggap bahwa rumah yang terasa panas dan pengap disebabkan oleh kurangnya ventilasi. Bahkan, permasalahan ini juga dikaitkan dengan hal mistis, benarkah demikian?
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini berbagai penyebab rumah terasa panas dan pengap.
Rumah sering tertutup
Penyebab lain rumah terasa panas dan pengap adalah kondisi rumah yang sering tertutup. Apabila rumah terus-menerus tertutup tanpa memperhatikan siklus udara yang memadai, tentu akan membuat ruangan di dalamnya menjadi pengap dan terasa panas.
Hal ini terjadi karena rumah yang sering tertutup menghasilkan kualitas udara yang buruk akibat terperangkap di dalam ruangan.
Kurang Ventilasi
Ventilasi udara adalah bagian penting pada bangunan sebuah rumah untuk menghasilkan sirkulasi udara yang cukup dan tidak membuat pengap atau udara panas terperangkap. Jika sebuah rumah tidak memiliki ventilasi udara yang cukup, baik itu jendela maupun lubang ventilasi, jangan heran rasa panas dan pengap selalu menghampiri.
Atap rumah tidak sesuai
Saat rumah terasa panas, pastikan bahwa rumah menggunakan material atap yang sesuai. Sebab, salah memilih atap bisa mempengaruhi rasa panas di dalam rumah.
Sebagai contoh, atap rumah berupa genteng adalah pilihan yang baik untuk menjauhkan dari rasa panas ketimbang atap dari meterial plastik, asbes, seng, dan sejenisnya.
Memasang atap rumah dengan asbes, seng, atau material logam lainnya, terlebih bila tinggal di daerah dengan iklim panas, adalah kesalahan besar. Sebab, material tersebut, dapat membuat hawa ruangan yang ada di bawahnya menjadi lebih panas.
Hal ini karena bahan logam atau seng mempunyai sifat yang mudah menyerap panas matahari. Karena itu, sebaiknya gunakan atap rumah seperti genteng tanah liat yang mampu menahan panas sehingga tidak mempengaruhi ruangan di bawahnya.
Plafon terlalu rendah
Plafon atau langit-langit rumah yang terlalu rendah bisa menimbulkan rasa panas hingga pengap muncul di dalam rumah.
Standar tinggi plafon pada sebuah rumah atau ruangan adalah sekitar tiga meter. Kurang dari ukuran tersebut tentu membuat ruang terasa panas. Rumah dengan plafon rendah menyebabkan suhu panas karena udara tidak dapat mengalir dengan baik akibat sedikitnya ruang yang cukup untuk sirkulasi atau pergantian udara.
Cat dinding berwarna gelap
Warna cat dinding bisa mempengaruhi rasa panas atau sejuk sebuah rumah. Apabila memilih cat dinding gelap, hal itu bisa mempengaruhi ruangan terasa panas. Warna gelap memiliki sifat yang menyerap panas ketimbang warna terang. Selain itu, warna gelap juga bisa memantulkan cahaya yang datang, baik itu sinar matahari maupun lampu. Maka itu, semakin gelap cat dinding sebuah rumah, semakin panas udara di dalamnya.
Atau dapat mengganti penggunaan cat dinding dengan keramik dinding yang terbuat dari batu alam. Selain sejuk juga menambah keasrian suasana rumah.
Sumber panas dari perangkat elektronik
Berbagai perangkat elektronik yang ada di dalam rumah menghasilkan panas sehingga mempengaruhi rasa panas di dalam rumah. Penggunaan televisi, kulkas, laptop, komputer, handphone, dan beberapa perangkat elektronik lainnya memberikan suhu tinggi yang menghasilkan panas.
Terlalu banyak barang tak beraturan
Barang atau perabotan yang terlalu banyak dan tak beraturan turut mempengaruhi rasa panas dan pengap, khususnya di ruangan yang sempit. Usahakan meminimalkan penggunaan barang atau perabotan untuk menjauhkan rasa panas, pengap, sekaligus sumpek dari ruangan.
Tidak ada tanaman
Tanaman adalah unsur alam yang mampu menjauhkan rasa panas dan pengap pada lingkungan tempat tinggal. Apabila sekeliling rumah dipenuhi dengan bangunan beton, aspal, dan semen tanpa adanya pepohonan serta tanaman hijau, jangan kaget dengan rasa panas dan pengap yang masuk ke rumah.
Tanaman serta area hijau berfungsi menyaring udara agar lebih segar dan membuat lingkungan teduh.