Musim hujan tak kunjung selesai, bahkan makin menjadi-jadi. Apalagi jika lantai rumah sempat terjadi banjir atau atap rumah bocor, bekas air di lantai yang tidak dengan cepat dibersihkan akan meninggalkan area lembab. Area lembab ini jika tidak lekas diperbaiki, maka akan membuat lahan tumbuhnya jamur pada keramik rumah.
Berikut cara mencegah jamur tumbuh pada keramik di musim hujan.
1. Atap Bocor
air yang menetes pada keramik biasanya berasal dari atap yang bocor. Pada musim kemarau, gejala ini mungkin tidak akan terlihat. Namun di musim hujan, tetesan air dari atap-lah menjadi penyebab lantai berjamur. Untuk itu tidak ada salahnya jika rutin 3 bulan sekali melakukan pemeriksaan pada atap rumah, apakah ada retak-retak, perlukah genteng yang lama diganti, atau adakah kayu pada atap yang mulai lapuk. Sangat disarankan untuk menggunakan alumunium foil (1- 2 mili) sebagai pelapis antara plafon dan genteng. Plafon yang dibiarkan lembab gara-gara rembesan air, lama-lama bisa lapuk dan rubuh.
2. Dinding Rembes
Retak rambut pada dinding yang dilapisi oleh keramik akan merembes. Keramik yang bagus akan menyerap air cukup banyak. Nah, nat inilah yang akan terkikis cepat atau lambat dikarenakan air yang mengalir terus menerus disaat hujan. Saat anda memiliki waktu luang, silahkan melakukan pengecekan secara berkala terhadap nat agar tetap terjaga.
3. Genangan Air
Lantai dalam rumah sebaiknya lebih tinggi dari pada teras dan usahakan jangan menggunakan lantai materi indoor untuk ruangan outdoor. Tampiasan air hujan yang jatuh ke lantai teras dapat diakali dengan membuat overstek. Agar air hujan tidak masuk kedalam rumah saat musim hujan, level ketinggian rumah harus lebih tinggi dari level jalan.