Lantai adalah bagian dasar dari suatu ruang, yang memiliki peran vital untuk memperkuat eksistensi suatu obyek dalam sebuah ruang. Karakter yang harus dipenuhi oleh lantai adalah tidak licin, tahan lama, dan berwarna netral atau tidak terlalu dominan.
Fungsi lantai secara umum adalah menunjang aktifitas dalam suatu ruang dan membentuk karakter sebuah ruang. Banyak sekali fungsi dari lantai misalnya tempat untuk meletakkan barang seperti almari, kursi, meja, dan barang-barang lainnya. Karena memiliki peranan yang sangat penting, maka lantai harus memenuhi syarat material pembentuk lantai.
Syarat utama pembentuk lantai adalah awet, aman, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan, dan menyerap panas. Banyak sekali jenis material lantai yang pada masing masing materialnya memiliki sifat karakteristik yang berbeda misalnya Plester (concrete), marmer, granit, kayu, batu, dan keramik. Kesempatan kali ini rajashared akan mengulas jenis material keramik sebagai bahan pembuat lantai.
Lantai Keramik merupakan salah satu jenis lantai daris sekian banyak jenis lantai yang umum digunakan oleh masyarakat. Keramik merupakan bahan yang banyak digunakan, selain harganya yang terjangkau, mudah dalam perawatan, dan kuat, lantai berbahan keramik memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi dan juga dapat diaplikasikan pada berbagai macam ruang seperti ruang tamu, ruang kamar tidur, ruang dapur, ruang keluarga ruang kamar mandi dan berbagai ruang lain dalam bangunan yang anda miliki.
Untuk memberikan wawasan kepada anda yang sedang mengerjakan pekerjaan pemasangan keramik, baik bagi masyarakat secara umum dan anda para engineer, rajashared akan ulas istilah istilah yang ada dalam pemasangan keramik dan teknik pelaksanaan dalam pekerjaan keramik lantai.
ISTILAH UMUM DALAM PEMASANGAN KERAMIK :
1. Start Point : adalah titik awal/permulaan pemasangan keramik. Fungsi dari start point yaitu untuk menentukan arah buangan potongan dari keramik yang dipasang. Dalam Start point diperlukan pekerjaan benangan agar pemasangan keramik dapat siku dan rata. Pekerja harus mengikuti start point yang direncanakan oleh arsitek agar hasil pekerjaan yang diinginkan dapat tercapai.
2. Plint/Skirting Lantai : Biasanya berukuran 7cm sampai 12 cm, berfungsi sebagai batas vertikal antara keramik lantai dengan dinding. Pemasangan biasanya dilakukan pada ujung bawah dari dinding secara vertikal.
3. Nat Keramik : Celah antar pasangan keramik. Ruang nat biasanya diisi dengan semen warna atau semen khusus untuk menghindari rembesan air yang akan merusak pasangan keramik.
4. Tali Air : Garis berbentuk cekungan dengan ukuran lebar maksimal 1 cm dengan panjang mengikuti sepanjang pemasangan Plint. Selain menambah kesan cantik, pesangan tali air mempunyai fungsi utama untuk menahan/sebagai jalur rembesab air agar tidak langsung mengenai keramik.
5. Screeding : Menggunakan bahan campuran semen dan pasir halus. Screed dibuat serata mungkin untuk memudahkan saat proses pemasangan keramik.
6. Waterproofing : Digunakan pada ruang yang dalam fungsi ruangannya memiliki kontak langsung dengan air misalnya kamar mandi. Tujuan adalah mencegah kebocoran dan rembesan air.
demikian istilah-istilah dalam pemasangan keramik agar anda mengetahui dan familiar dengan istilah-istilah tersebut. Selamat mencoba!