Terkadang kita sangat ingin tinggal di tengah kota untuk mendapatkan semua kemudahan yang ditawarkan dari segi lokasi. Tapi yang sering kita tidak perhitungkan adalah aliran saluran air di beberapa kota di Indonesia sangat buruk, sehingga menyebabkan banjir ketika di sisi lain wilayah ternyata sudah dibuat gedung apartemen atau mall yang sebelumnya digunakan sebagai resapan air.

Keputusan untuk menjual rumah akan menjadi dilema ketika harga rumah menjadi turun membuat Anda sulit untuk mencari rumah pengganti. Meninggikan rumah bisa menjadi salah satu cara kompromi untuk mengatasi semua permasalahan yang bisa saja Anda alami sekarang.

Kenali struktur rumah Anda. Meninggikan lantai berdampak pada daya tekan tanah urugan ke dinding yang menumpu langsung pada pondasi. Pastikan penambahan urugan berbatasan dengan balok dan dinding yang kedap air. Jika tidak penambahan lantai beresiko menimbulkan rembesan air di bawah dinding.

Pada banyak kasus, penambahan lantai pun menyebabkan Anda harus menyesuaikan tinggi plafon. Opsi memanfaatkan plafon miring (menempel) pada konstruksi atap pun bisa jadi pilihan. Perhatikan jalur pemipaan, jangan sampai tanah urugan menekan jalur pipa yang bisa menyebabkan kebocoran.

Jika stop kontak di rumah Anda letaknya masih rendah, dibawah lutut, inilah saat untuk merubahnya. Keamanan saat ada ancaman banjir haruslah diprioritaskan.