Krisis ekonomi yang melanda di beberapa belahan dunia, ternyata tak berpengaruh pada perkembangan industri keramik dalam negeri. Buktinya Industri keramik di Indonesia justru bangkit dan meningkatkan hasil kualitasnya. Bahkan, keramik tile (ubin) Indonesia mampu menembus peringkat 6 besar dunia.
“Prestasi keramik ubin lokal merupakan imbas dari meningkatnya permintaan infrastruktur dan industri bangunan perumahan serta perkantoran. Keramik ubin Kita saat ini menduduki peringkat 6 dunia setelah China, India, Italia, Brasil, dan Spanyol,” Kata Menteri Perindustrian, melalui Dirjen Industri Basis Manufaktur Kementerian Perindustrian pada pembukaan Renovation & Construction Expo di Jakarta, Kamis (19/4).
Koleksi Dari Centro Keramik, yang membuat ruangan semakin elegan.
Menteri Perindustrian juga menambahkan, meningkatnya industri keramik didukung oleh pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal ini membuat kebutuhan table wear ataupun tiles ikut meningkat pula. “Rentang pasarnya pun kini makin lebar. Dari keramik berkualitas premium hingga kualitas kelas bawah masih tinggi peminatnya,” tambahnya.
Senada dengan pernyataan pemerintah, Ketua Umum Asosiasi Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Achmad Widjaya, juga mengatakan pasar domestik keramik mampu memenuhi kebutuhan hingga 90%. Lebih dari itu, industri keramik pun membantu perekonomian nasional.
Salah satu koleksi Centro keramik batu alam. DS-6023
“Walaupun industri keramik berada di tengah keterbatasan, anggota kami mampu menyumbang 3% terhadap perekonomian nasional. Selain itu, industri ini juga mampu menyerap tenaga kerja, baik langsung maupun tak langsung, sekitar 3 juta orang,” tambahnya.
Faktor lainnya yang menjadikan bisnis keramik semakin menjanjikan dapat dilihat dari perkembangan keramik nasional hingga bisa menyumbang perekonomian nasional, ini karena perkembangan yang sangat signifikan mulai dari infrastruktur, teknologi, dan pasar yang semakin luas dengan hadirnya MEA.
Sumber : ideaonline.co.id
