November 23, 2015 News No Comments

Apakah anda mengetahui asal mula dari keramik? Mungkin tak banyak yang mengetahuinya ya, bahwa keramik merupakan hasil peradaban budaya bangsa Yunani. Setidaknya ini bisa diketahui dari kata keramik yang berasal dari kata keramikos dari bahasa Yunani yang berarti bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Sebagian besar masyarakat malah menganggap keramik merupakan hasil budaya dari negeri Tirai Bambu alias Tiongkok.

Bisa dipahami jika masyarakat banyak menganggap bahwa China adalah pusat dan tempat awal berkembangnya keramik. Pasalnya China memang sejak lama menjadi jawaranya produk keramik, semisal gerabah, genteng, maupun porselen. Porselen-porselen China abad lampau bahkan menjadi barang perburuan dan primadona bagi para kolektor mengingat kualitas dan keindahannya.

Jadi wajarlah jika banyak beranggapan asal keramik dari negeri Tirai bambu tersebut, dikarenakan Cina juga sebagai negara Produsen terbesar dunia untuk produk yang satu ini disusul dengan Italia, Spanyol, Turki, Brazil, dan Mexico. Untuk saat ini kita boleh berbangga, karena Indonesia termasuk di dalam kelompok Industri keramik dunia, ini di sampaikan oleh Erlin Tanoyo, selaku Sekretaris Jendral Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI). Indonesia, menurutnya mengalami peningkatan penggunaan keramik dimana 470 juta m² dari tahun 2009 hingga tahun 2014, dan meningkat hingga 550 Juta m² pada tahun 2015 ini, sehingga ada peningkatan hingga 70%, dan 18% setiap tahunnya.

Momentum yang tepat

Soal kelebihan produksi keramik nasional juga disampaikan oleh Jusmery Chandra, Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya, yang memproduksi keramik khusus outdoor bercorak batu alam, dengan brand Centro. Disampaikan Jusmery, saat ini sebaiknya sejumlah perusahaan yang telah berencana melakukan ekspansi, menunda langkah tersebut sehingga pasokan dan produksi tidak semakin berlebih. Langkah menunda ekspansi juga menurutnya akan menyelamatkan pelaku industri itu sendiri, mengingat rendahnya daya serap, menyusul terjadinya perlambatan pertumbuhan di industri properti.

Menurut Jusmery, saat ini industri keramik bertumbuh sangat pesat dibanding dua tahun sebelumnya. Terdapat kenaikan produksi dalam dua tahun terakhir, dari produksi tahunan sebesar 360 juta m2 menjadi sekitar 510 juta m2 atau naik sekitar 60%. Sehingga dibutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk mencapai titik ekuilibrium baru.

Investasi baru, katanya, bisa berisiko akan adanya pelaku yang berguguran. “Jadi sebaiknya bertahan dulu. Karena titik ekuilibrium baru akan terbentuk pada dua atau tiga tahun lagi, dan sudah ada pabrik keramik yang mem-PHK ratusan karyawannya, dan ada yang sudah mematikan mesin karena produknya sudah tidak terserap, serta gudang juga tak lagi memadai,” ujarnya. Jusmery pun menyatakan kesepakatan nya jika pemerintah harus menghentikan atau melakukan moratorium sementara terhadap investasi baru di industri keramik.

Siap hadapi MEA

Sejumlah pelaku justru melihat MEA sebagai potensi pasar baru potensial. Ini karena Indonesia memang telah menjadi pemain industri keramik yang cukup kuat di kawasan. karena pastinya dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka pasar akan lebih luas lagi, dan ini merupakan challenge dan kesempatan yang sangat bagus bagi para produsen keramik di tanah air, karena dibalik tantangan, dipastikan akan ada peluang. Untuk menangkap peluang yang ada di depan mata dan memperjelas posisi Indonesia sebagai pemain industri keramik global, maka ASAKI akan mengadakan event-event tahunan untuk industri keramik baik berskala regional maupun internasional.

Tentunya untuk kegiatan atau event yang di selenggarakan oleh ASAKI diharapkan dapat memberikan kontribusi terutama untuk meng-upgrade produknya agar lebih berkualitas dan bisa diterima di pasar nasional, regional bahkan internasional. Visi dari kegiatan yang dilakukan agar dapat menunjukkan kemajuan teknologi terbaru, koleksi terbaru, memberikan edukasi pada masyarakat lokal maupun internasional terkait hasil yang bisa dicapai para pemain industri keramik.

Sumber : indonesianindustry.com

 

Written by admin